Sabtu, 16 November 2019

USAHA BUDI DAYA UNGGAS PETELUR


IJAN TORNADO SARAGIH


Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya,atau
Bisa juga diartikan sebagai usaha memelihar tanaman atu ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk di panen hasilnya.

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burungan-burungan.ciri-ciri unggas adalah bersayap,berbulu,berkaki,dan memililki paruh.berddasar produk yang dihasilkan,kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging.

Jadi yang dimaksud budidaya ungas bertelur adalah usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarjssana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam petelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.


A. Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur


Perencanaan Usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan.
Beberapa hal yang harus ditentukan terlebih dahulu agar usaha yang akan didirikan dapat dikembangkan dengan baik.


1. Ide dan Peluang Usaha

      Salah satu ide dan peluang usaha yang menjanjikan adalah beternak itik petelur. itik memiliki daya tahan yang cukup tinggi dari serangan penyakit,termasuk flu burung. Budi daya itik petelur juga memiliki beberapa keuntungan yaitu lebih mudah dibandingkan ayam.

2. Sumber Daya yang Dibutuhkan

     Faktor penting dalam pengembangan usaha (enterpreneur) mengelola sumber daya yang menjadi aset perusahaannya. Secara umum, sumber daya yang dapat dieksplorasi untuk menghasilkan suatu perusahaan yang sukses, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Sumber Daya Manusia
b. Sumber Daya Alam
c. Sumber Daya Keuangan
d. Enterpreneurship

3. Administrasi Usaha

       Sistem administrasi berarti suatu pengelolaan data dan informasi tertulis yang dilakukan secara teratur, sistematis, dan terus menerus mengikuti kegiatan organisasi, dengan tujuan untuk membentuk keberhasilan perusahaan yang bersangkutan.


B. Sistem Produksi Usaha Budi Daya Unggas Petelur

1.Kandang 



Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu: 
  • kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
  • kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
  • kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

2. Pemilihan Lokasi dan Kandang Itik

a. Kondisi Bangunan Kandang

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang itik/bebek :

1. Cahaya matahari secara tidak langsung harus masuk ke dalam kandang
2. Kandang itik membujur dengan arah Timur-Barat
3. Itik memerlukan ruang gerak yang lebih besar
4. Tinggi kandang minimal 2 meter
5. Sebagian kandang diberi pagar, sebagian lagi terbuka
6. Bagian atap yang tertutup dipakai untuk tidur dan bertelur
7. Tutupi sebagian kandang dengan kawat
8. Bagian kandang yang terbuka merupakan tempat untuk makan dan minum


b. Kepadatan kandang

3. Bibit Itik

Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :

  • membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
  • memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
  • membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

4. Varietas Itik Petelur

    Jenis itik bisa dikategorikan varietas unggul apabila mereka bisa menghasilkan telur sebanyak 200-250 telur/ekor dalam setahun, dengan kisaran berat telur 70-5 gram. Beberapa jenis itik petelur unggulan sebagai berikut:

 a. Indian Runner (Anas javanica)

 

  Itik ini lazim pula disebut dengan itik Jawa karena itik ini berkembang dan tersebar di daerah-daerah pulau Jawa.
Ada beberapa varietas dari itik Jawa, antara lain:
1. Itik Karawang
2. Itik Mojosari
3. Itik Tegal
4. Itik Magelang 


b. Itik Bali (Anas Sp)


Itik Bali disebut juga itik penguin karena bentuk tubuhnya hampir tegak berdiri seperti pinguin.

Ciri-ciri Itik Bali:

1. Mempunyai gombak atau jambul di atas kepalanya

2. Warna bulunya biasanya putih atau belang putih

3. Lebih langsing dan tegak

4. Daya telur berkisar 150 butir-220 butir/ tahun

5. Ukuran telur tergolong kecil

 c. Itik Alabio (Anas Platurynchos borneo)

Itik Alabio disebut juga itik Banar , itik ini dikembangkan di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu sungai utara.

Ciri-ciri itik Alabio sebagai berikut:

1. Bentuk kepala kecil  dan membesar ke bagian bawah

2. Warna paruh dan kakinya kuning

3. Bentuk badan segitiga dan membesar ke bawah
4. Warna bulu betinanya kuning-keabuan dan jantannya abu-abu kehitaman.

d. Itik Chaki Campbell

Itik ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis. Nama itik ini diambil dari warna bulunya (warna khaki) dan nama penemu itik ini yaitu: Mrs. Adale Campbell.
Ciri-ciri itik Khaki Campbell:
1. Warna bulu adalah khaki, seperti wrna pakian tentara inggris atau hansip.
2. Badan/punggung agak lebar namun tidak begitu panjang
3. Kepala agak tegak dan panjang
4. Paruh panjang dan agak melebar hampir lurus
5. Warnanya hijau pekat, sedangkan bagian bawah bewarna hitam
6. Mata bewarna cokelat tua
7. Leher sedikit panjang dan agak tegak
8. Sayapnya terletak tinggi dan rapat di tubuh
9. Kaki sedikit panjang

5. Pakan  Itik


Pakan adalah campuran beberapa bahan baku yang dihasilkan dari hasil olahan industri pertanian. Bahan baku pakan itik pada umunya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaannya relatif lebih murah. Bahan baku nabati antara lain: dedak halus, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung daun turi, dan lain-lain. Adapun bahan baku hewani antara lain bekicot, keong, dan cacing. Itik membutuhkan pakan tambahan agar mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya. 

6. Penyakit pada Itik Petelur

Penyakit itik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Penyakit oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan protozoa

2. Penyakit yang disebabkan oelh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat.

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah sebagai berikut.

  • Penyakit Duck Cholera, yang disebabkan oleh bakteri Pasteurela avicida. Gejalanya adalah mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. Cara pencegahannya dengan melakukan sanitasi kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
  • Penyakit Salmonellosis, disebabkan oleh bakteri typhimurium. Gejalanya adalah pernafasan sesak, mencret. Cara pencegahannya dengan melakukan sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
  • Salmonellosis, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Bila menyerang Itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Penyakit ini dapat terlihat  adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengah-engah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan. Cara pencegahannya dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi Itik yang sakit. Dan lakukan juga pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik. 
  • Penyakit Botulismus, yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan dari kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Biasanya Itik sering memakannya, sehingga akan membuat Itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Cara pencegahannya dengan  menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi atau sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Lakukan juga pengobatan dengan obat laxanitia pencahar (garam)
  • Penyakit Cacing, yang disebabkan oleh jenis cacing yang menyerang pada Itik yang dilepas, akibatnya membuat Itik tidak nafsu maka, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Cara pencegahannya dengan menjaga kebersihan kandang, menjaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Lakukan pengobatan juga dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

    7. Panen dan Pasca-panen 

     

    a. Panen

    Hasil utama usaha ternak itik petelur adalah telur itik dan hasil tambah berupa induk apkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman.

    b. Pasca-Panen 

    Kegiatan pasca-panen yang bisa dilakukan adalah pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan telur terdiri atas 5 macam yaitu:

    1. Pengawetan dengan air hangat
    2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
    3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
    4. Pengawetan telur dengan natrium silikat
    5. Pengawetan telur dengan garam dapur

8. Teknik pengemasan hasil budidaya ternak unggas bertelur 



Pengemasan telur yang baik mempunyai banyak kegunaan. Kegunaan yang paling penting adalah untuk mengurangi kerusakan selama pengangkutan dan penjualan. Dengan pengemasan yang baik telur bisa tampil lebih memikat. Selain itu, kemasan juga berperan untuk memudahkan konsumen dalam membawanya.

Penggunaan kemasan berbeda-beda berdasarkan kebutuhan dan tujuan pemasaran. Untuk tujuan pasar lokal yang diperlukan berupa kemasan utuk pengangkutan yang cukup sederhana. Sementara untuk keperluan pasar swalayan atau ekspor, selain kemasan pengangkutan, juga diperlukan kemasan konsumen.

Kemasan pengangkutan untuk tujuan lokal biasanya dibuat sederhana, berupa peti kayu yang dilapisi jerami. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik karena persentase kerusakan (telur pecah) cukup besar. Pada pengemasan yang baik, biasanya antarlapisan telur diberi alas yang dibuat khusus untuk meletakkan telur. Ada juga yang menggunakan kemasan konsumen sebelum dimasukkan ke dalam kemasan pengangkutan.

Cara pengemasan yang sederhana yaitu dengan menggunakan kotak papan yang didasari jerami. Jerami diletakkan pada dasar kotak, setiap lapisan peletakan telur, dan pada penutupnya. Kapasitas setiap kotaknya sebaiknya dibatasi paling banyak 500 butir.


C. Mengevaluasi Kegiatan Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Salah satu upaya dari pengusaha untuk kontinuitas dan pengembangan usaha adalah  dengan cara terus menerus melakukan evaluasi terhadap kondisi perusahaannya. Evaluasi terhadap kegiatan usaha budi daya unggas petelur ini dapat dilakukan dengan secara kontinu tentang melakukan pencatatan tentang berapa jumlah telur terjual pada periode waktu tertentu dan lainnya.

Strategi yang diterapkan selanjutnya adalah untuk pengembangan usaha ke arah yang lebih besar. Namun, apabila grafik penjualan secara periodik turun maka harus dicermati penyebab penurunan tersebut. Strategi lain yang dapat dilakukan adalah  dengan melakukan penetrasi penjualan ke berbagai wilayah baru.
Berikut ini analisa usaha budi daya itik petelur :

Usaha Itik Petelur telah lama dikenal masyarakat, saat ini ItikPetelur menjadi primadona produk peternakan, penggemardaging dan telur itik dari hari ke hari semakin meningkat, pangsa pasar telur itik menduduki urutan kedua setelah telur ayam ras. Kebutuhan akan ketersediaan telur itik dan daging itik saat ini sangatlah tinggi, kandungan gizi yang terkandung dalam daging dan telur itik sangat dibutuhkan untuk pemenuhan gizi masyarakat, banyak sekali manfaat  dan kelebihan yang bisa diambil dari beternak Itik Petelur, adapun beberapa kelebihannya yaitu itik mudah diternakkan dan dipelihara, rasa daging itik yang lezat rasa teluritik pun tidak kalah enak, selain bisa dibuattelur asin telur itik pun banyak digunakan untuk olahan martabak telur dan olahan makanan dan masakan lainnya, selain itu kotoran itik pun bisa dijadikan pupuk, itik petelur pun mampu berproduksi sepanjang tahun,  dan pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, karena hasilitik petelur sudah bisa dipanen dalam waktu 2-3 bulan.

Adapun analisis yang saya gunakan saat ini adalah dengan menggunakan patokan harga yang berlaku saat ini di daerah jombang-mojokerto Jawa Timur :
 
1. jika usaha ini dimulai dengan 500 ekor itik siap telur 
2. asumsi harga itik siap telur 39 ribu/ ekor
3. umur itik sekitar 5 bulan 
4. tanah yang digunakan adalah 200 m2 (milik sendiri)
5. pemeliharaan dilakukan selama 10 bulan
6. harga telur konsumsi 1100/butir
7. harga pakan racikan sendiri 2400/kg
8. tingkat kematian 2%
9. produktivitas rata- rata 70%
10.masa pakai kandang 5 tahun
11.penggunaan pakan yang baik per 100 ekor,16kg
12.gaji pegawai untuk 1 orang adalah 600 rb
13.harga itik afkir adalah 31 ribu/ekor
 
Maka dengan asumsi diatas maka kita dapat memperhitungkan besarnya modal, biaya, serta keuntungan yang dikeluarkan maupun yang diperoleh dalam waktu 10 bulan, dengan rincian sebagai berikut: 

A. INVESTASI

Untuk point ini investasi adalah kandang dan ternak, dan karena kita ketahui bersama bahwa kandang yang digunakan adalah kandang dengan keadaan tidak permanen maka daya tahannya hanya untuk 5 tahun dan biaya pembuatan kandang dengan bahan baku dari bambu dan atap dari asbes adalah sebesar Rp 6 juta dengan kapasitas 500 ekor itik. sedangkan untuk biaya ternak adalah 39.000,- X 500 adalah 19,500.000,-
jadi total ivestasi adalah 25.500.000,-

B. BIAYA OPERASIONAL 

1.biaya penyusutan kandang 6 juta : 60 bulan = 100.000,-
2.penyusutan itik 500 ekor X (Rp 39.000,- dikurangi 31.000,-)= 4.000.000,- dibagi 10 bulan adalah 400.000,-
3.biaya pakan, 5 X 16 kg X Rp.2400,- X 30 hari = 5.760.000,-
4.listrik dan air perbulan Rp. 80.000,- 
5.gaji karyawan sebesar 600.000,-
total biaya operasional adalah Rp. 6.940.000,

C. PENDAPATAN PERBULAN

dari penjualan telur itik perbulan dengan asumsi harga telur 1100 per butir dan kemampuan bertelur rata- rata 70% maka 70% X 500 X 1100 X 30 hari adalah Rp. 11.550.000,-
penjualan itik afkir dengan toleransi kematian 2% maka 490 X 31.000,- adalah 15.190.000,- dibagi 10 bulan 1.519.000,-
adapun total pendapatan yang diperoleh dari usaha ini adalah 13.069.000,-

D. KEUNTUNGAN PER BULAN

keuntungan adalah total pendapatan perbulan dikurangi total biaya operasional 
maka = 13.069.000 - 6.940.000,- = 6.129.000,-
jadi itulah sekedar analisis awal yang dapat saya berikan, paling tidak menunjukkan kepada para calon peternak itik, bahwasanya beternak itik sangat menguntungkan asalkan standard pakan, kandang dan pemeliharaannya terpenuhi. 


D. Media Promosi Produk Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Berikut ini beberapa langkah strategis yang dapat diambil dalam melakukan promosi:

1. Lakukan Riset Pasar

Lakukan pencarian informasi pasar . Informasi pasar yang dikumpulkan bukan hanya perubahan harga telur yang terjadi, melainkan juga jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen, lokasi penjualan telur yang memberikan peluang yang lebih baik, serta kebutuhan konsumen terhadap produk telur yang dihasilkan. Manfaat yang diperoleh dari pengumpulan informasi pasar adalah peternak mengetahui dengan jelas jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen.

2. Penetrasi Pasar atau Pertumbuhan Terkonsentrasi 

Penetrasi pasar dilakukan untuk:
a. Menambah tingkat penggunaan pelanggan lama, dengan cara menambah jumlah pembelian, mengiklankan penggunaan lain, dan memberi insentif harga untuk penggunaan lebih banyak
b. Memikat pelanggan pesaing, melalui mempertajam diferensiasi produk dan penurunan harga
c. Memikat bukan pengguna untuk membeli produk, dengan cara merangsang keinginan mencoba melalui produk contoh, intensif harga, dan sebagainya.


E. Sistem Konsinyasi Produk Usaha Budi Daya Unggas


Cara konsinyasi adalah pola pendistribusian atau penjualan barang. Cara konsinyasi untuk produk hasil budi daya itik petelur ini cukup bagus untuk ditempuh sebagai upaya penetrasi pasar dengan target pasar yang luas. Kerja sama yang dibangun pelaku usaha dalam melakukan pemasaran ke berbagai tempat, diyakini akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.